KIMIA
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas Kimia
Di
SMAN2 sumedang
Tahun pelajaran2012 / 2013
Nama : Cepy Wildan Anwar
Nis : 101110068
Kelas : XII IPA 1
PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 SUMEDANG
2012
/ 2013
Baterai sangatlah berguna bagi kita setiap
hari kita memanfaatkan baterai- laptop, senter, remote,portable MP3 player dan
ponsel. Sebuah baterai yang dapat pada dasarnya adalah penuh dengan bahan kimia
yang memproduksi elektron. Reaksi kimia yang memproduksi elektron disebut
reaksi electrochemical. Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari semua tentang
baterai - konsep dasar di tempat kerja, yang sebenarnya terjadi pada kimia di
dalam baterai diisi ulang versi, apa yang dibawa masa depan untuk baterai dan
mungkin sumber daya yang dapat menggantikan mereka.
Jika anda melihat ada baterai, anda akan melihat bahwa ia mempunyai dua terminal. Satu terminal bertanda (+), atau positif, sedangkan yang lainnya adalah ditandai (-), atau negatif. Dalam sebuah AA, C atau D sel (senter baterai biasa), yang berakhir pada baterai adalah terminal. Dalam mobil besar baterai, terdapat dua berat memimpin posting yang bertindak sebagai terminal.
Jika anda melihat ada baterai, anda akan melihat bahwa ia mempunyai dua terminal. Satu terminal bertanda (+), atau positif, sedangkan yang lainnya adalah ditandai (-), atau negatif. Dalam sebuah AA, C atau D sel (senter baterai biasa), yang berakhir pada baterai adalah terminal. Dalam mobil besar baterai, terdapat dua berat memimpin posting yang bertindak sebagai terminal.
Mengumpulkan elektron pada terminal negatif
dari baterai. Jika Anda menghubungkan kabel antara terminal positif dan
negatif, maka elektron akan mengalir dari negatif ke terminal positif secepat
mereka dapat (dan baterai habis dengan cepat - ini juga cenderung berbahaya,
terutama dengan baterai besar, jadi bukan merupakan sesuatu yang Anda ingin
lakukan). Biasanya,
Anda
menghubungkan beberapa jenis beban untuk baterai menggunakan kabel. Beban
mungkin sesuatu seperti bola lampu, motor atau sirkuit elektronik seperti
radio.
Di dalam baterai itu sendiri, yang menghasilkan reaksi kimia yang elektron. Kecepatan elektron produksi ini dengan reaksi kimia (baterai internal tahan) mengontrol seberapa banyak elektron dapat mengalir antara terminal. Aliran elektron dari baterai menjadi kawat, dan harus perjalanan dari negatif ke terminal positif untuk reaksi kimia untuk mengambil tempat. Itulah mengapa baterai dapat duduk di sebuah rak selama satu tahun dan masih memiliki banyak daya - kecuali elektron yang mengalir dari negatif ke terminal positif, reaksi kimia yang tidak mengambil tempat. Kemampuan mengendalikan jenis reaksi ini dimulai dengan voltaic timbunan.
Di dalam baterai itu sendiri, yang menghasilkan reaksi kimia yang elektron. Kecepatan elektron produksi ini dengan reaksi kimia (baterai internal tahan) mengontrol seberapa banyak elektron dapat mengalir antara terminal. Aliran elektron dari baterai menjadi kawat, dan harus perjalanan dari negatif ke terminal positif untuk reaksi kimia untuk mengambil tempat. Itulah mengapa baterai dapat duduk di sebuah rak selama satu tahun dan masih memiliki banyak daya - kecuali elektron yang mengalir dari negatif ke terminal positif, reaksi kimia yang tidak mengambil tempat. Kemampuan mengendalikan jenis reaksi ini dimulai dengan voltaic timbunan.
Cara baterai bekerja
Baterai merupakan alat yang merubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai terdiri dari satu atau lebih voltaic cell (tergantung besarnya voltase yang diinginkan contohnya baterai aki 6 Volt atau 12 Volt) . Masing-masing voltaic cell terdiri dari dua half cells yang dihubungkan secara seri oleh penghantar elektrolit. Satu half cells mempunyai elektroda positif (katoda) yang satunya elektroda negatif (atoda). Daya baterai di dapat dari reaksi reduksi dan oksidasi.
Reduksi terjadi pada di katoda dan oksidasi terjadi
di katoda. Elektroda tersebut tidak bersentuhan dan arus listrik dihubungkan
dengan elektrolit. Elektrolit dapat berupa cairan atau padat.
Untuk
lebih penjelasan lebih detail tentang baterai (dalam hal ini adalah aki; aki
mobil/motor/mainan yang memakai elektrolit cair) yang saya ambil dari
iklanumum. Aki terdiri dari sel-sel dimana tiap sel memiliki tegangan sebesar 2
V, artinya aki mobil dan aki motor yang memiliki tegangan 12 V terdiri dari 6
sel yang dipasang secara seri (12 V = 6 x 2 V) sedangkan aki yang memiliki
tegangan 6 V memiliki 3 sel yang dipasang secara seri (6 V = 3 x 2 V).Baterai
12 VoltBaterai 6 Volt.
Antara
satu sel dengan sel lainnya dipisahkan oleh dinding penyekat yang terdapat
dalam bak baterai, artinya tiap ruang pada sel tidak berhubungan karena itu
cairan elektrolit pada tiap sel juga tidak berhubungan (dinding pemisah antar
sel tidak boleh ada yang bocor/merembes).
Di dalam
satu sel terdapat susunan pelat pelat yaitu beberapa pelat untuk kutub positif
(antar pelat dipisahkan oleh kayu, ebonit atau plastik, tergantung teknologi
yang digunakan) dan beberapa pelat untuk kutub negatif. Bahan aktif dari plat
positif terbuat dari oksida timah coklat (PbO2) sedangkan bahan aktif dari plat
negatif ialah timah (Pb) berpori (seperti bunga karang).Pelat-pelat tersebut
terendam oleh cairan elektrolit yaitu asam sulfat (H2SO4).
Operasi Baterai
Ketika
baterai diberi beban dan ulai mengalirkan arus, maka reaksi kimia
bekerja/terjadi, larutan elektrolit dengan bahan plat mulai bergabung.
Plat
positif (lead peroxida) berubah menjadi lead sulfat. plat negatif (lead spongy)
juga berubah menjadi Lead sulfat. Larutan elektrolit sebagian besar berubah
menjadi air karena larutan asamnya diikat oleh bahan plat.
kesimpulan proses pengaliran arus (discharger)
plat positif (lead peroxida) lead sulfat
plat negatif (spongy lead) lead sulfat
Elektrolit (asam dan air) air
ketika bateri diisi ulang dengan alternator atau
pengisi baterai,
bahan
plat positif diubah dari lead Sulfat kembali menjadi lead peroxida
bahan plat negatif diubah dari lead sulfat kembali menjadi lead spongy
Asam sulfat dibentuk kembali dalam larutan elektrolit dan dicampurkan dengan air kira-kira terjadi 40% asam sulfat dan 60% air.
bahan plat negatif diubah dari lead sulfat kembali menjadi lead spongy
Asam sulfat dibentuk kembali dalam larutan elektrolit dan dicampurkan dengan air kira-kira terjadi 40% asam sulfat dan 60% air.
1.
Alkaline Adalah jenis batere yang
paling umum ditemukan. Batere yang harganya murah dan dayanya habis dalam
sekali pakai ini bisa mendayai Game Boy Anda selama 20 menit (atau 2,5 menit
pada Sega Nomad). Kerapatan energi, jumlah daya yang dikandung batere Alkaline
tidak buruk, tetapi pada gadget yang haus energi seperti MP3 player atau kamera
digital, daya batere ini cepat terkuras habis. Namun untuk gadget yang tidak
tinggi tuntutan dayanya, batere Alkaline bisa bertahan lama, bahkan bisa
bertahun-tahun. Sayangnya batere ini tidak bisa diisi ulang.
2.
Silver oxide atau batere
silver-zinc menyediakan cukup banyak daya dan tahan lama. Batere tipe ini
dipakai dalam jam tangan dan juga mainan anak-anak, maupun di torpedo dan kapal
selam, atau perangkat lain yang mementingkan kinerja, bukan harga.
Kelemahannya, perak yang digunakannya mahal jika ukuran batere lebih besar
daripada kancing yang dipakai pada gadget. Selain itu, di akhir masa pakainya
batere ini seringkali bocor dan lelehan merkuri-nya berbahaya.
3.
Batere Lead-acid terdiri dari dua tipe
besar: batere pemicu seperti yang ada di mobil Anda dan dirancang untuk
lonjakan daya singkat; dan batere bersiklus panjang yang memberikan daya yang
lebih rendah, lebih ajek dan digunakan di kapal, mobil golf, dan sebagai daya
cadangan di berbagai gadget.
4.
Batere Alkaline Isi Ulang
(rechargeable): Mirip batere Alkaline biasa, tetapi dibuat agar bisa diisi
ulang – artinya membuat elektron-elektron dipompa masuk kembali ke dalam
batere. Tidak sepeti batere Nickel metal hydride, batere ini tidak habis dayanya
bila tidak dipakai, tetapi kapasitasnya berkurang setiap kali dhisi ulang dan
tidak setinggi batere Alkaline biasa.
5.
Nickel Cadmium, alias NiCad,
Baterai ini merupakan jenis tertua, paling tahan banting, namun berat dan
volumenya paling besar. Baterai jenis ini sudah tidak lagi banyak digunakan
pada gadget karena dianggap tidak praktis. Baterai NiCad sangat rentan efek
memori. Maksudnya, baterai hanya mengisi ke tingkat dimana baterai terakhir
di-discharge, akibat proses akumulasi gas yang terperangkap dalam plat sel
baterai. Jika baterai di-discharge hingga 30 persen dan di recharge, maka
baterai hanya akan mengisi energi yang terpakai tadi (30 persen) yang
dilanjutkan dengan penyusutan volume "gas" yang terperangkap. Cara
terbaik untuk menghilangkan efek memori dan membuang sisa gas terperangkap
adalah dengan melakukan "burping", atau mengkondisikannya. Maksudnya,
menghabiskan seluruh isi baterai pada gadget hingga benar-benar kamerea mati
dan melakukan re-charging. Selain itu kendati tidak dipakai, batere akan
kehabisan seluruh dayanya setelah sekitar 90 hari
6.
Nickel metal hydride, alias NiMH,
menggantikan kadmium dalam NiCad dengan campuran yang membuatnya mampu menahan
lebih banyak energi (40%) pada ruang yang sama dibandingkan NiCad. NiMH merupakan
pengembangan dari NiCd, dibanding NiCd dengan volume sama, kapasitasnya jauh
lebih besar. Namun, seperti halnya NiCd, NiMH juga rawan terhadap memory effect
meski tidak sebesar NiCd. Beberapa produsen baterai bahkan menyatakan NiMH
produknya bebas memory effect. Seperti Sanyo eneloop, daya yang ada
perlahan-lahan akan habis walaupun batere tidak dipakai.Fenomena ini muncul
saat baterai yang belum habis dipakai sudah di-charge ulang. Bila dilakukan
berkali-kali baterai dapat kehilangan kapasitasnya dan hanya mampu menampung
sedikit daya saja sebelum dengan cepat habis. Memory effect dapat dihilangkan
dengan mengosongkan baterai sampai habis sebelum mengisi ulang. Setiap 10-15
kali siklus isi ulang baterai NiMH, kosongkanlah baterai hingga habis sama sekali
sebelum mengisi ulang. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan
"bibit-bibit" memory effect yang mungkin timbul. Jangan sekali-kali
mengosongkan baterai dengan bola lampu dan kabel hingga lampu mati. Ini akan
dapat merusak sel baterai yang paling lemah (reversal effect), dan pada
gilirannya merusak semua sel. Sisakan setidaknya 1V per sel baterai, pantaulah
terus-menerus karena voltase baterai akan turun dengan tiba-tiba. Bila Anda
tidak memiliki alat untuk itu, lebih baik jangan lakukan. Mengosongkan dengan
gadget adalah cara terbaik, karena ambang batas aman pasti tidak kelebihan.
Beberapa produsen baterai NiMH menyatakan bahwa baterainya bisa di recharge
lebih dari 500 kali, namun bila baterai NiMH telah mencapai 400 kali siklus isi
ulang, perlu dipersiapkan untuk penggantian baterai tersebut, karena walaupun
masih bisa digunakan, biasanya kapasitasnya sudah menurun dan berarti masa
pakai sebelum diisi ulang sudah berkurang.
7.
Lithium ion alias Li-ion menjadi batere standar
pada gadget masa kini. Dibandingkan batere dengan bahan nikel, Li-Ion lebih
efisien energi dan tidak memiliki efek memori, tetapi juga lebih mahal
harganya. Namun batere tipe ini tidak boleh dibuang sembarangan karena bisa
meledak (walaupun hanya terjadi beberapa kali per satu juta batere).
Dibandingkan NiMH, siklus isi ulang batere Li-ion lebih pendek setengahnya (
1000 vs. 500 kali). Ada kelemahan lain. Jika daya batere benar-benar habis dan
voltase-nya turun di bawah ambang tertentu, kapasitas energi batere Li-ion akan
menciut secara permanen. Karena itulah batere dirancang untuk mati jika
dipasang setelah waktu tertentu. Biasanya, jika Anda punya gadget dengan batere
bertipe isi ulang, tipe Li-Ion-lah yang dipakai. Jika tidak, mungkin baterenya
berjenis Li-Poly.
8.
Lithium ion poly atau lithium poly atau
li-poly (Li-Po), berasal dari lithium ion tetapi menggunakan elektrolit
berbasis polimer gel. Karena itu namanya menjadi lithium ion poly. Batere tipe
ini lebih bandel (tidak mudah meledak) dibandingkan Li-ion standar, lebih
ringan dan bisa dibentuk sesuka hati. Anda akan semakin sering menjumpainya
sebagai pengganti lithium-ion di laptop dan gadget lain. Kelemahannya, batere
ini lebih cepat habis dibandingkan Li-ion biasa.
9. Lithium iron phosphate
(Li-Fe) merupakan perkembangan dari lithium ion yang menggantikan
campuran oksida kobalt dalam li-ion. Tipe ini lebih kecil kemungkinannya
meledak dan dapat melepaskan kapasitas dan terisi ulang sangat cepat. Namun
sampai saat ini lithium iron phosphate masih mahal dan rumit pembuatannya. Self
Discharge Salah satu yang perlu diperhatikan pada penggunaan baterai charge
NiCad dan NiMH adalah 'self discharge', yaitu berkurangnya kapasitas yang
terdapat pada battery walaupun tidak digunakan. Jumlah/persentasi self
discharge pada masing-masing baterai berbeda-beda, tapi bisa diperkirakan
sekitar beberapa persen (1 sampai 3%) perhari dari kapasitas maksimumnya dan
pada suhu 70 derajat Fahrenheit. Penempatan baterai NiMH pada temperator yang
lebih rendah akan sedikit membantu mengurangi efek self discharge. Ada yang
menyebutkan apabila baterai NiMH dibekukan (dingin) dalam 1 bulan sisa
kapasitas baterai masih ada 90% sejak terakhir di recharge. Tapi sebelum
digunakan, baterai NiMH yang dibekukan tersebut harus dikembalikan dulu pada
suhu ruangan yang normal. Jadi setelah kita men-charge baterai NiMH, sebaiknya
disimpan pada suhu yang dingin untuk mengurangi efek self dischargenya.
Disarankan untuk me-recharge lagi baterai yang sudah disimpan dalam jangka
waktu yang lama sebelum di gunakan. Berbeda dengan baterai Alkaline, jika
baterai Alkaline disimpan pada suhu ruang normal, efek self discharge yang
terjadi kurang dari 2% per tahun. Sehingga walaupun disimpan dalam jangka waktu
yang lama, kapasitas baterai Alkaline nyaris tidak akan berkurang dari semula. Sebagai
catatan, jika baterai Alkaline disimpan pada suhu 85 derajat Fahrenheit, efek
self discharge hanya sekitar 5% pertahun, tapi pada 100 derajat Fahrenheit,
efek self discharge baterai Alkalin sekitar 25% pertahun. Jadi apabila kita
tinggal pada lokasi yang cuacanya sangat panas, disarankan untuk menyimpan
baterai Alkalin pada ruang pendingin untuk menghindari efek selft discharge,
walaupun persentasinya sangat kecil sekali dibandingkan efek self discharge
pada baterai NiMH dalam kondisi suhu yang sama.
PERUBAHAN
KIMIA SELAMA PENGISIAN DAN PEMAKAIAN
1.
PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PELEPASAN MUATAN LISTRIK
Aki memberikan aliran listrik jika dihubungkan dengan rangkaian luar misalnya, lampu, radio dan lain-lain. Aliran listrik ini terjadi karena reaksi kimia dari asam sulfat dengan kedua material aktif dari plat positif dan plat negatif. Pada saat pelepasan muatan listrik terus menerus, elektrolit akan bertambah encer dan reaksi kimia akan terus berlangsung sampai seluruh bahan aktif pada permukaan plat positif dan negatif berubah menjadi timbal sulfat. Jika Aki tidak dapat lagi memberi aliran listrik pada voltage tertentu, maka aki tersebut dalam keadaan lemah arus (soak).
2. PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PENGISIAN
MUATAN LISTRIK
Pada proses pengisian muatan listrik, kembali terjadi proses reaksi kimia yang berlawanan dengan reaksi kimia pada saat pelepasan muatan. Timbal peroksida terbentuk pada plat positif dan timbal berpori terbentuk pada plat negatif, sedangkan berat jenis elektrolit akan naik, karena air digunakan untuk membentuk asam sulfat. Aki kembali dalam kondisi bermuatan penuh.
PENURUNAN
BERAT JENIS ACCU ZUUR SELAMA PELEPASAN MUATAN LISTRIK
Berat
jenis accu zuur akan turun sebanding dengan derajat pelepasan muatan, jadi
jumlah energi listrik yang ada dapat ditentukan dengan mengukur berat jenis
accu zuurnya, misalnya aki mempunyai berat jenis accu zuur 1.260 pada 20°C,
bermuatan listrik penuh, setelah melepaskan muatan listrik berat jenisnya
1.200 pada 20°C, maka Aki masih mempunyai energi listrik sebesar 70%
BERAT JENIS ACCU ZUUR TERGANTUNG DARI
SUHU
Berat jenis accu zuur berubah
tergantung dari temperaturnya, jadi pembacaan berat jenis pada skala
hudrometer kurang tepat sebelum dilakukan koreksi suhu. Volume accu zuur
bertambah jika dipanaskan dan turun jika dingin, sedang beratnya tetap. Jika
Volume bertambah sedang beratnya tetap maka berat jenis akan turun. Berat
jenis turun sebesar 0.0007 untuk kenaikan tiap derajat celcius dalam suhu
batas normal Aki. Standar berat jenis menurut perjanjian adalah untuk suhu
20°C.
|
|||||||||||||||||||||||||||
S 20 = St +
0.0007 ( t - 20 )
|
|||||||||||||||||||||||||||
S = Berat Jenis pada
temp. 20°C.
St = Berat jenis terukur t = Temperatur accu Zuur.
Tabel
Perubahan Accu Zuur
|
Contoh:
Misainya kita memiliki accu zuur dengan kondisi sbb:
Berat Jenis ( terukur ) = 1.250 Temperatur= 33°C maka berat jenis pada 20°C adalah S20 = 1.250 + 0.0007 (33 - 20) = 1.250 + 0.0091 = 1.2591 |
||||||||||||||||||||||||||
Tabel
Perubahan Accu Zuur.
|
Aki
Basah sering di sebut juga Lead acid battery.
Aki
ini memerlukan perawatan.
Jika
perawatan jarang di lakukan, dan penambahan air aki sering terlambat maka umur
battery juga akan berkurang.
Aki
basah untuk automotives menggunakan tegangan 12 Volt.
Type
|
Dimensi (mm)
|
Ampere
|
NS
40Z
|
195
X 127 X 201
|
35
|
NS
60
|
236
X 127 X 201
|
45
|
N
50Z
|
258
X 171 X 201
|
60
|
NS
70
|
258
X 171 X 201
|
65
|
N
70
|
304
X 171 X 201
|
70
|
N70Z
|
304
X 171 X 201
|
75
|
N
100
|
407
X 174 X 210
|
100
|
N
120
|
503
X 180 X 210
|
120
|
N
150
|
506
X 220 X 210
|
150
|
N
200
|
519
X 276 X 217
|
200
|
55D23L/R
|
229
X 171 X 203
|
55
|
555-59
|
242
X 175 X 190
|
55
|
580-24
|
278
X 175 X 190
|
80
|
600-38
|
353
X 175 X 190
|
100
|
Variasi
Ampere yang tersedia dari 35 Ampere sampai dengan 200 Ampere.
accu
zuur atau biasa disebut aki sir sebenarnya larutan asam sulfat (H2SO4). Larutan
ini mengandung elektrolit sehingga mampu mengikat setrum.
“Bahan
dasarnya sulfur atau H2SO4. Bisa dibeli bebas di toko-toko kimia. Larutan
sulfur diencerin lagi dengan air murni sampai berat jenisnya pas untuk
keperluan aki,” jelas karyawan bagian Technical Support, PT GS Battery.
Berat
jenis aki sir yang dijual dalam kemasan botol merah sekitar 1,26. Angka itu
menunjukkan berat jenis air setelah dicampur sulfur. Itu sebanding dengan 30%
dari total volume dalam botol. Biasanya toko kimia menjual sulfur dengan berat
jenis 1,8.
Secara
fisik aki sir dicirikan cairannya agak keruh. Juga sedikit kental. “Seperti air
yang diaduk dengan gula pasir,” papar pria yang ngantor di kawasan Sunter,
Jakarta Utara itu.
Nah,
karena mengandung sulfur, sifatnya ganas. Kalo kena kulit, langsung
gatal-gatal. Jika kena kain, bisa bolong. Di besi, mengakibatkan karat. “Logam
yang tahan sulfur, ya... timah hitam. Itu bahan elemen aki,” bilang Sahrudin
yang sudah dikaruniai dua putri.
Giliran
air aki. Cairan di botol plastik biru itu sejatinya air murni. Tak mengandung
logam., bahan dasarnya bisa dari air PAM atau sumur. “Tapi telah melewati
proses pemurnian. Dengan cara penyulingan dan proses demineralisasi. Sifatnya
netral,”
Biasanya
air aki yang dijual bebas didapat dari hasil proses demineralisasi. Sebab, cara
penyulingan lebih mahal dan makan waktu. “Penyulingan sistemnya air diuapkan
baru uapnya ditampung. Kalau demineralisasi caranya disaring atau dicampur
cairan kimia untuk memisahkan unsur logamnya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar